MASIH ADA versi Lain

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sebetulnya blog yang ini seingat saya sudah jauh lebih lama saya rencanakan dibuat, tetapi karena ada kesibukan lain yang harus diprioritaskan sehingga blog ini terlantar. Sekarang melihatnya kosong tanpa isi rasanya tidak tega juga, maka jadilah blog yang ini saya isi dalam versi lain.

Saya sering menemukan tulisan berharga dalam perjalanan blogwalking saya dan sering saya posting ulang berupa catatan di akun facebook saya dengan harapan dapat dirasakan juga manfaatnya oleh saudara-saudara saya yang lain. Dalam kesempatan lain jika saya menemukan inspirasi pribadi, saya coba juga mengekspresikannya lewat catatan-catatan tersebut. Nah daripada blog ini kosong nampaknya lebih baik saya isi saja sebagian dengan catatan-catatan yang ada di akun facebook saya. Jadi jika anda adalah diantara teman saya di facebook, mudah-mudahan saja tidak bosan kalau kebetulan menemukan catatan yang sama di sini.

Tentu saja karena sebenarnya saya masih awam dalam urusan tulis menulis, disana-sini pastilah masih banyak kekurangan. Mengutip kata-kata Pak Akhmad Sudrajat guru virtual saya bahwa menulis itu sebuah keterampilan yang bisa diasah melalui seringnya aktivitas tersebut dilakukan, maka saya memberanikan diri mencoba memulainya. Daripada punya keinginan menjadi penulis yang bagus tapi tidak pernah berani memulainya. Oleh sebab itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran dari anda pengunjung yang budiman, demi perbaikan tulisan-tulisan saya berikutnya.

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Selasa, 28 Juni 2011

GARA-GARA SOK TAU DAN BANYAK AKAL oleh Deep Yudha pada 02 Maret 2010 jam 17:03

Ada tulisan dari catatan lama yang menggelitik dan bikin senyum-senyum sendiri. Nah biar ada temen senyum2nya saya share yaa, selamat membaca.......

[dari tulisan Kh Shohibulfaroji Al-robbani (Universitas Indonesia) yang menulis pada 01 Agustus 2009 jam 16:58]

Seorang santri baru saja lulus aliyah pesantren dengan nilai jayyid jiddan. Lumayan pintar. Dia berencana mengadu nasib di Jakarta. Saat tiba di Stasiun Pasar Senen dia melihat kerumunan orang. Rupanya sedang ada kecelakaan. Di Jakarta, kecelakaan bisa menjadi tontonan yang menarik. Baiklah! dia ikut menonton saja. Namun teryata kerumunan itu terlalu berjubel sehingga ia tidak bisa melihat korban. Apalagi postur tubuhnya kecil. Jangankan mendekat, melihat korban saja sulit.Tapi dia tidak kurang akal. Dia langsung berteriak. "Saya keluarganya..!" katanya sambil mengacungkan jari. Orang-orang memandanginya. Mereka langsung memberi kesempatan santri tadi menghampiri korban kecelakaan.

Santri langsung mendekati korban kecelakaan. Dan...betapa terkejutnya ketika dia melihat keluarganya yang ternyata adalah sapi.

 


5 komentar:

  1. Balasan
    1. yaa lumayan bisa ngakak di bulan puasa, semoga terhibur yaa. Selamat menjalankan ibadah puasa....btw maaf ini siapa yaa....apakah anggota fb grup Nedusi...?

      Hapus
  2. hahaha :D
    Keluarganya sapi cute storynya :D

    BalasHapus
  3. he..he..begitu lah.....trims sudah mampir......

    BalasHapus